Share us

Tuesday, October 13, 2009

Microsoft Visual Basic® Manual & Tutorial for Geographers [Now Available for Free Download! | 707Pages - 21MB] :)




Buku ini disusun berdasarkan buku yang direferensikan untuk disajikan sebagai materi Mata kuliah Komputer dan Pemrograman serta cuplikan beberapa pengalaman panyusunan aplikasi berbasis Ilmu Geografi oleh Penulis. Buku ini merupakan kompilasi dari beberapa materi dari buku yang akan diterbitkan bersama penulis oleh bebarapa Institusi Pendidikan sebagai bahan ajaran Ilmu Komputer terutama pada Buku I Konsep Dasar Komputer & Pemrograman. Pengembangan jangka panjang tentu diperlukan penyempurnaan secara sistematik.

Materi dasar haruslah dibedakan dengan materi lanjutan yang lebih bersifat analisis. Materi dasar tentu berisi tentang penguasaan hardware dan software sedangkan materi lanjutan berisi tentang pemanfaatan teknologi komputer bagi ilmu geografi. Pemanfaatan di bidang perencanaan tentu akan dihasilkan suatu aplikasi yang lebih bersifat kewilayahan, bidang fisik analisa ditekankan pada interaksi fenomena fisik dengan suatu fenomena yang berpengaruh bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung dan aplikasi yang bersifat kalkulatif. Bidang kartografi penginderaan jauh seharusnyalah lebih ditekankan pada penyusunan algorithma – algorithma serta metodologi baru untuk mencapai hal ini tentu sangat penting untuk memberdayakan mahasiswa melakukan penelitian murni dibanding terapan yang lebih cenderung bersifat ‘skill enhancement’ yang seharusnya penguasan kemampuan terapan sudah melekat dengan sendirinya pada mahasiswa, dibanding penelitian murni yang lebih bersifat sains sebagai ciri suatu keilmuan geografi itu sendiri, masih sangat banyak lagi peluang dan terobosan bagi pemanfaatan komputer GIS ataupun bagi Jurusan Geografi Manusia.

Perlunya dirubah pandangan bahwa penggunaan komputer ataupun penyusunan suatu piranti lunak merupakan suatu perkerjaan yang bersifat teknikal dan kurang membumi geografi. Justru penyusunan piranti lunak sangatlah muskil dilakukan jika seorang programmer ataupun oleh pengampu Electronic Data Processing/EDP sekalipun yang tidak memiliki latar belakan keilmuan yang memadai untuk menyusun suatu otomatisasi. Konsep yang selalu saya tekankan pada mahasiswa pada saat menyusun suatu aplikasi adalah “Buatlah seorang operator merasa dirinya sebagai expert pada saat dia menggunakan piranti lunak anda” , benar – benar membutuhkan penguasaan yang mendalam terhadap ilmu geografi dan pemahaman terhadap interaksi manusia dengan komputer sehingga dihasilkan piranti lunak yang nyaman/ergonomis.

Buku ini tersusun atas tiga bagian utama bab 1 – 4 berisi pengetahuan dasar, bab lima penyusunan Aplikasi Image Processing yang ditekankan pada konsep dasar filtering dan koreksi geometrik, bab 6 – 9 manajemen data GIS dan integrasi pemrograman Avenue – MapBasic – VB – Web GiS serta pada bagian akhir disajikan dalam konteks kekinian Aplikasi Selular berbasis data spasial yang digunakan untuk pemilu 2004 dan Pemrograman DirectX untuk Analisa Medan. Peningkatan kemampuan pada piranti lunak Microsoft Office disajikan dalam penyusunan COM Add-Ins pada Microsoft Excel untuk perhitungan formulasi transformasi geometric yang dilakukan pada bab lima. Dua bab terakhir berkaitan dengan penyusunan piranti lunak secara umum yaitu: Konsep Ikonik khususnya pada WindowsXP dan pembuatan aplikasi Installasi hingga penyusunan media distribusi menggunakan Compact Disk.

Aplikasi terapan dari bab 12 ini dilanjutkan pada buku ke-2 yaitu mengenai “Model Pembaruan Peta Banjir Menggunakan Model Hidrologi, dengan Data Elevasi Akurasi Tingkat Tinggi dan SIG, dalam Pendekatan Asuransi Bangunan”. Pada buku tersebut ditunjukkan bagaimana penyusunan sebuah “Automated Hidrologic Modeling” dalam konteks Perencanaan Wilayah. Konsep yang terdapat dalam buku tersebut tentu dapat dengan diterapkan pada aplikasi ataupun studi kasus yang lainnya.

Jogjakarta, November 17, 2003,
Salam hangat,

Rizki Noor Hidayat Wijaya
www.riskydigital.com



Buku dapat diunduh melalui tautan berikut:
https://s.id/geovb


*********
DAFTAR ISI
BAB I - PENGENALAN VISUAL BASIC
BAB II - TIPE DATA, VARIABEL, OPERATOR
BAB III - STATEMENT
BAB IV - PANDUAN MENYUSUN INTERFACE
BAB V - PEMROSESAN CITRA
BAB VI – AVENUE I (DASAR)
BAB VII - AVENUE II (SLJJR MINI)
BAB VIII - MAP BASIC – MAP X – VB
BAB IX - WEB GIS
BAB X - MANAJEMENT BASIS DATA SIG
BAB XI - APLIKASI SELULAR
BAB XII - DIRECT X 3D U/ ANALISA MEDAN
BAB XIII - COM ADD-INS MS OFFICEXP
BAB XIV - MENYUSUN ACTIVEX
BAB XV - WINDOWS API
BAB XVI - ICON PADA WINDOWS XP
BAB XVII - MEYUSUN APLIKASI INSTALLASI
PERINTAH – PERINTAH AT
PERINTAH PADA MAPBASIC - MAPX
COMPILED/REINTERPRETED REFERENCES
ORGANIZATIONS
*********

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI II
BAB I - PENGENALAN VISUAL BASIC 1
Pengantar 1
Lingkungan Pengembangan VB 2
Toolbox 3
Project Windows 4
Project Property 5
Form Layout 5
Membuat Program I 5
Langkah I 5
Langkah 2 11
BAB II - TIPE DATA, VARIABEL, OPERATOR 14
Tipe Data 14
Penggunaan Memory dan Rentang Data 15
Ketelitian Penggunaan 15
Tipe Data Varian 16
Tipe Data Buatan Sendiri 17
Variabel 18
Nama Variabel 19
Ruang Lingkup Variabel 20
Operator 21
Operator Penugasan 21
Operator Aritmatika 22
Operator Pembandingan 23
Operator Logika 24
Not 25
And 26
Or 26
Xor 26
Eqv 27
Imp 27
BAB III - STATEMENT 28
Statement dalam Microsoft Visual Basic 28
GoSub…Return 28
GoTo 29
On Error 30
On…GoSub dan On…GoTo 31
Do Events 31
End 32
Exit 33
Stop 33
Do…Loop 33
For..Next 35
If..Then...Else 35
Select Case 36
BAB IV - PANDUAN MENYUSUN INTERFACE 38
Apa itu User Interface? 38
Dasar Dari User Interface 40
Apakah itu standar? 40
Kesalahan Kecil 41
Bilamana Melanggar Aturan Standar? 41
Terminologi 43
Mengapa Terminologi Itu Penting? 43
Apa Yang Harus Dinamai 43
Interface Yang Konsisten 45
Panduan Untuk Mencapi Tujuan 45
Tampilan Yang Baik 46
Tampilan umum 46
Kesan Visual 48
Interaktif 49
Program 50
Default 51
Kotak Dialog 51
Tombol Utama Kotak Dialog (Ok, Cancel, Close, Help, Stop, Hide, dll) 54
Lembar Dialog 54
Kontrol 56
Command Button 56
Check Box 57
Radio Button 57
Combo Box 57
Text Box 58
Slider 58
Label/Teks Statis 58
List box 59
List Vew 59
Scroll bar 59
Group 59
Menu 60
Context Menu 60
Toolbar 61
Tooltips 61
Text 61
Message Box 62
Pesan Kesalahan 62
Font 63
Warna 63
3-D 63
Lain – lain 64
Memperhatikan Interface Program Lain 65
Karakteristik Umum 65
Mudah Untuk Dipelajari 65
Kemudahan Konfigurasi 66
Pengoperasian 66
Detil 66
Memahami Pengguna 67
Pemula dan Pengguna Tinggat Lajut 67
Tipe Pengguna 67
Tingkat Pemula 67
Tingkat Menengah 68
Tingkat Atas 68
Memilih Fitur Interface Yang Tepat 68
Tingkat Pemula 68
Menu bar 69
Kotak Dialog 69
Tuntunan/Wizard 69
Menu Yang Berulang – ulang 69
Kotak Dialog Yang Bertumpuk 70
Klik Ganda 70
Status Bar 70
Kotak Suntingan/Teks Boks 70
Tingkat Menengan/Atas 71
Toolbar 71
Shortcut dari Keyboar 71
Context menu 72
Penyuntingan Langsung 72
Menangani Seluruh Tingkatan Pengguna 72
Hindari Mode Tingkat Pengguna 73
Pengguna Bukanlah Disainer 74
Menentukan Target Pengguna 74
Berdialog dengan Target Pengguna 74
Disain Yang Berorientasi Pada Pengguna 75
Pengguna Bukanlah Disainer 76
Disain Yang Berorietasi Pada Pasar 76
Disain Yang Berorientasi Pada Visi 77
Disain Yang Berorientasi Visi versus Pengguna 78
Pengguna Bukanlah Anda 79
Tujuan Umumnya Programmer 79
Tujuan Umumnya Pengguna 80
Pengguna Memiliki Pengetahuan Yang Berbeda 81
Umumnya Pengetahuan Programmer 81
Pengetahuan Umumnya Pengguna 81
Pertannyaan Kunci Keberhasilan 82
Apa Arti Rangkaian di Atas 82
BAB V - PEMROSESAN CITRA 84
Pendahuluan 84
Filtering 84
Penyususn Window Utama 84
Window Filter Matriks 86
Progress Bar 88
Penulisan Program 89
Window Utama 89
Menu 89
File 89
Filter 90
Filter Matriks 92
Menu 92
File 92
Kontrol Object 93
Eksekusi 94
Tunda 94
Fusi Citra 94
Tingkatan Fusi Citra 95
Fusi Tingkat Tinggi 95
Fusi Tingkat Sedang 95
Fusi Tingkat Rendah 96
Teknik Fusi 97
Hue – Saturation – Intensity (HSI) 97
Principal Component Analysis (PCA) 98
Wavelet 98
Sejarah Wavelet 99
Aplikasi Wavelet 100
Aspek Skala 100
Aspek Waktu 100
Aspek Ranah 101
Dekomposisi Wavelet secara Umum 101
Analisa Fourier 101
Short-Time Fourier Analysis 102
Analisa Wavelet 103
Apa Yand Dapat Dilakukan Dengan Analisa Wavelet 104
Apakah itu Analisa Wavelet 105
Transformasi Wavelet Kontinue 105
Skala (Perbesaran – Pengecilan) 106
Shifting (Penggeseran) 107
Lima Langkah Untuk Menyusun Trasnformasi Wavelet Kontinue 108
Skala dan Frekuensi 110
Apa Yang Kontinue dalam Transformasi Wavelet Kontinue? 111
Keluarga Dari Wavelet 112
Haar 112
Daubechies 112
Biorthogonal 113
Coiflets 114
Symlets 114
Morlet 114
Mexican Hat (Topi Meksiko) 115
Meyer 115
Family Lain 115
Wavelet Kompleks 117
Fusi Citra Menggunakan Transformasi Wavelet 118
Risky’s Digital Fusion (RDF) 121
Hasil 122
Histogram 122
Korelasi Citra 124
Sampel Horisontal 124
Sampel Vertikal 124
Sinyal 125
Kesimpulan 130
Penulisan Kode Program 130
Membuat Class Module Risky’s Digital Fusion 130
Kode Program Risky’s Digital Fusion 134
Transformasi Geometrik 136
Tipe Transformasi 136
Persiapan Data 137
Titik Kontrol 138
Statistik Transformasi 138
Variabel mT 138
Variabel mS 139
Nilai Estimasi mT & mS 139
Nilai Baru cell-x & cell-y 140
Statistik Nilai Baru cell-x & cell-y 140
Variable cell-x 140
Variable cell-y 141
Koreksi Geometri 142
Menggunakan Kode VB 145
Menggunakan Kode API 145
Menggunakan Penggambaran Cepat 146
Menulis Informasi Koordinat 148
Nilai Tak Ter-Interpolasi 149
BAB VI – AVENUE I (DASAR) 150
Penyusunan Aplikasi SIG I menggunakan AVENUE 150
Mengubah Tampilan ArcView 151
Edit 152
Menulis Script Avenue 152
Menggunakan Script System ArcView 154
Membaca dan Menulis Variabel Objek 156
Script Operasi Topologi 156
Nama Script: _00DLGUnion 157
Nama Script: _MyThema 157
Nama Script: _MyUnion 158
BAB VII - AVENUE II (SLJJR MINI) 170
Menyusun Aplikasi Manajemen Jaringan Jalan Raya 170
Pendahuluan 170
Kriteria 171
Kemacetan Lalulintas 171
Kepadatan Lalulintas 171
Kapasitas Jalan 172
Volume Capacity Ratio (VCR) 172
Tingkat Pelayanan 173
Penanganan Kemacetan 173
Penanganan Ruas Jalan 173
Penanganan Persimpangan 173
Analisa Kapasitas Jalan 174
Capacity Base Criteria (Co) 174
Effective Roads Width Fitting Factor (FCw) 174
Direction Divider fitting factor (FCsp) 175
Urban Class fitting factor (FCcs) 175
Mendisain Menu 175
Mendisain Data Atribut 179
Menentukan Field Informasi Peta Digital 179
NAMA_JALAN 179
LEBAR 179
PANJANG 179
WAKTU 180
KAPASITAS 180
VOLUME 180
CODE 180
C 180
CO 181
FCW 181
FCSP 181
FCSF 181
FCCS 182
KELAS 182
VCR 182
TP 182
DRUAS 183
DSIMPANG 183
DMACET 183
DKLAS 183
Menyusun Kode Program 184
Kode Menu 184
_Animate 184
_Buka Peta 184
_Cari Data 185
_Cbiru 185
_Edit Co 185
_Edit FCcs 186
_Edit FCsf 187
_Edit FCsp 188
_Edit FCw 189
_Edit Lebar 190
_Edit Waktu Tempuh 191
_Ekspor Peta 192
_Ekspor Tabel 192
_FU Visible 193
_Go Animasi 193
_Hitung C 193
_Hitung FCw 194
_Hitung Semua 196
_Hitung VCR 197
_Info Atribut 197
_Info Lebar 201
_Info Macet 202
_Keluar 204
_Klasifikasi Tingkat Pelayanan 204
_Pembangunan Jalan 206
_Pembangunan Jalan Update 207
_Pembongkaran Jalan 208
_Pembongkaran Jalan Update 208
_Pesan Pilih Dua Ruas 209
_Pesan Random 209
_Pesan Tak Terpilih 209
_Select Info 210
_Simbol Kelas Jalan 210
_Simpan Data 211
_Simpan Edit 211
_Solusi Persimpangan 213
_Solusi Ruas Jalan 214
Kode Tools 215
_Tool Edit Co 215
_Tool Edit FCcs 215
_Tool Edit FCsf 215
_Tool Edit FCsp 216
_Tool Edit FCw 216
_Tool Edit Lebar 216
Mengujicoba Aplikasi 216
Menu 216
Menu Info Jalan 216
Kasus I: (Perbaikan Geometrik Simpangan Jalan Kleringan – Mataram) 216
Kasus II: (Pelebaran Jalan C. Simanjuntak) 219
Pengelolaan Data 224
Menu Penanganan 225
Ubah Data 225
Menu Kalkulasi 225
Tools 225
Lebar Jalan 225
Kapasitas Dasar (Co) 226
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur (FCw) 226
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah (FCsp) 227
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCsf) 227
Jalan dengan bahu 228
Jalan dengan kerb 228
Jalan enam lajur 228
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCcs) 228
Mencetak Peta Secara Otomatis 229
Mengintegrasikan SLJJR dengan Aplikasi Selular 229
Mengintegrasikan SLJJR dengan Aplikasi Basis Data 232
BAB VIII - MAP BASIC – MAP X – VB 238
Map Basic – MapX - VB UNTUK Aplikasi SIG II 238
Menulis Program 239
Link dan Module Program 239
Pemrograman Terpadu dengan Menggunakan VB 240
Aktifasi Mesin MapInfo 240
Menyampaikan Perintah 240
Query 241
Mengubah Ukuran Form 241
Menampilkan Jendela Informasi 242
Mencetak Peta pada Window 242
Menutup Sesi MapInfo 242
Menjalankan aplikasi MapBasic 242
Menjalankan Aplikasi Lainnya 243
Menjalankan program DOS: 243
File Input-Output 244
Fungsi 245
Peta dan Objeknya 245
Properti Toolbar: 247
Properti ImageList: 247
MapX – VB 248
BAB IX - WEB GIS 251
Penyusunan Peta Interaktif dalam WEB 251
Sistem Yang Dibutuhkan 252
Installasi IIS & SAD 253
Windows Components Wizard 253
Tampilan Detail 253
Hasil Installasi IIS&SAD 254
Menjalankan IIS 254
Menset Pengaturan Virtua Web-Site 255
Home Directory 256
Default Document 257
Menentukan Basis Data Peta 258
Mengaktifkan MapGuide Server Admin 258
Menambahkan DataSource 258
Memberi Nama Data Source 259
Menentukan Penyaji Basis Data 259
Menentukan Koneksi Basis Data 259
Menentukan Sistem Koordinat 260
Kompilasi Peta 260
Menjalankan Autodesk MapGuide 261
Menentukan Set Pengaturan Peta Digital 261
Pengaturan Umum 261
Pengaturan Sistem Koordinat 262
Pengaturan Layer Informasi 263
Pengaturan Umum 263
Pengaturan Data Source 263
Pengaturan Gaya 264
Menampilkan Peta Digital 265
Pengaturan Menu dan Popup Menu 266
Pengaturan Perbesaran dan Pencarian Informasi 267
Menyusun Halaman Web 269
Mengaktifkan Microsoft FrontPage 269
Membuat Halaman Web Baru 269
Menyisipkan ActiveX Control 269
Memilih Kontrol Yang Sesuai 270
Hasil 271
Mengatur Seting ActiveX 271
Pengaturan Umum 271
Pengaturan Tampilan 272
Pengaturan Teknik Keluaran dan Respon Link 273
Pengaturan Tag (Aturan/Catatan Tambahan) 274
Menampilkan Halaman Pada Browser 275
BAB X - MANAJEMENT BASIS DATA SIG 280
Penyusunan Aplikasi Pengolahan Basis data SIG I 280
Visual Data Manager untuk Mengelola Basis Data 280
Mendisain Basis Data 281
Mendisain Tampilan Basis Data 282
Mencetak Data 285
ODBC 286
Menambahkan Data Source 286
Menentukan Pengaturan ODBC 287
Data Environment 287
Membuat Koneksi Pada DE 288
Menentukan Pengaturan Command Pada Data Environment 289
Pengaturan Umum 290
Menggunakan SQL Builder 290
Hasil Penyuntingan Dengan SQL Builder 291
Data Report 292
Menampilkan Report 293
Pencetakan Terpilih 293
Crystal Report Designer Untuk Pencetaakan Data 294
Mengaktifkan Crystal Report 296
Membuat Report Baru 296
Menambahkan Basis Data Pada Report 297
Mendisain Report 298
Menentukan Variabel Informasi Pada Report 299
Menentukan Group Informasi 299
Menentukan Summarizing Variabel 300
Menentukan Tata Letak Report 301
Hasil Pengaturan Disain 301
Tampilan Grand Total Pada Variabel Terpilih 302
Memodifikasi Disain Utama 302
Menambahkan Informasi Baru 303
Kolam Informasi dalam Basis Data 304
Informasi Khusus dan Formulasi 304
Mengintegrasikan Report dengan Visual Basic 304
Crystal Report Sebagai ActiveX Control 304
Menambahka Crystal Report ActiveX Control 305
Menentukan Set Pengaturan Control 306
Pengaturan Umum 306
Hasil 307
Crystal Report Sebagai ActiveX Designer 308
Menambahkan Designer 308
Memilih Galeri Report 309
Mendisain Report 311
BAB XI - APLIKASI SELULAR 314
Aplikasi Selular Untuk Penggalian Informasi Massal 314
Pengenalan Port Komunikasi 315
Form Terminal 315
File 316
CommPort 316
MSCOMM (Optional) 316
Call 316
Langkah II Form Properti 329
Fungsi Bilangan Biner 335
Fungsi Kirim & Terima 343
Membuat Aplikasi Pengiriman SMS 348
Membuat Aplikasi Penerima SMS 350
Menghubungkan Data SMS dengan PC Map/ArcView 356
Membuat Aplikasi Quesioner Melalui Halaman Web 358
Menjilid Data ke Halaman Web 362
Validasi Input 365
Ujicoba Halaman Web 366
Setting GPRS untuk Siemens S45/ME45 366
Setting Profile (Data account). 366
Setting Profile GPRS 367
mengaktifkan GPRS 367
MENGAKSES M3-net 368
BAB XII - DIRECT X 3D U/ ANALISA MEDAN 369
Dimana dapat diterapkan 369
Tentang Direct 3D 370
Mengapa Menggunakan Direct3D Immediate Mode? 371
Immediate Mode 372
Sistem Koordinat 3-D dan Geometri 373
Sistem Koordinat 3-D 373
Bentuk – Bentuk 3-D Sederhana 374
Aturan Rasterisasi Segitiga 376
Pengarsiran 378
a) Pengarsiran Data 378
b) Pengarsiran terinterpolasi 379
Seting Mode Pengarsiran (ditulis menggunakan C++) 379
Matriks dan Transformasi 380
Transformasi 3-D 381
Matriks Translasi 382
Matriks Rotasi 382
Penskalaan 384
Penyusunan Model Medan 3-D 384
Pemrograman DirectX 392
Kemiringan Lereng 400
Mendeteksi Pola Aliran 401
Mendeteksi Das dan Sub-Das 402
BAB XIII - COM ADD-INS MS OFFICEXP 404
Membuat COM add-in dengan Visual Basic 404
Memilih Project Baru 404
Menambahkan Add-in Class 405
Properti Add-in Class 406
Unjcoba Koneksi 406
Menghubungkan dengan Apliksi Excel 407
Memutuskan Hubungan 407
Menyusun DLL Addins 407
Meregister Secara Manual 409
Meregister 409
Me-unregister 409
Mengujicoba Addin 409
Menguji Koneksi dengan Excel 410
Memutus Hubungan dengan Excel 411
Aplikasi Statistik Transformasi Geometrik 411
Menyiapkan Form Isian 412
Menset Menu Baru ‘Analisa Statistik Transformasi’ 413
Deklarasi Menu 413
Menyiapkan Menu Baru 413
Menambahkan Menu Baru Pada Menu Tools 414
Menghapus Menu Jika Addins diputus 414
Menyiapkan Even Pada Menu Baru 415
Aktifasi Menu Klik 415
Mengeksekusi Penambahan Menu Baru 416
Eksekusi Penghapusan Menu Baru 416
Eksekusi Add-Ins Analisa Transformasi Geometri 417
Add-Ins Analisa Transformasi Tak Aktif 417
Add-Ins Analisa Transformasi Aktif 418
AddIns Analisa Spektral Fast Fourier Transform 421
Membuat COM Fast Fourier Transform 422
Membuat File Perhitungan FFT 422
Membuat File PlotingFFT 423
Mengaktifkan MatLab Excel Builder 425
Melalui MatLab StartMenu 425
Melalui Command Windows 425
Membuat proyek COM Excel Baru 426
Menambahkan Kode Komputasi dan Ploting Pada COM Excel Builder 426
Membangun COM Excel 427
Report Penyusunan COM Excel 427
Mengintegrasikan COM Excel dengan VBA 428
Mengaktifkan Microsoft Excel 428
Menjalankan Visual Basic Editor 428
Menambahkan Referensi Baru 429
Menambahkan Modul Fourier 430
Menambahkan Kode Pada WorkBook 432
Membuat GUI 433
Mengujicoba AddIns 437
Menyiapkan WorkBook Ujicoba 437
Mangkatifkan AddIns 438
Mengeksekusi AddIns ‘Analisa Spektral Fourier’ 441
Hasil 442
Analisa Fourier Untuk Citra Hasil FUSI 443
Analisa Spektral 443
Analisa Frekuensi 443
BAB XIV - MENYUSUN ACTIVEX 445
Menyusun ActiveX Component 445
Apakah itu COM 445
Membuat Pendek Sejarah yang Panjang 445
Tipe Komponen Component Object Model (COM) 449
In-process servers (DLL) 449
Local out-of-process servers (EXE) 449
Remote out-of-process servers (EXE) 450
Menggunakan Komponen yang Sudah Ada 451
Membuat ActiveX EXE Server 456
Langkah Dasar 456
Mengatur Kelengkapan Proyek Program 456
Mengatur Kelengkapan Class 457
Menjalankan Proyek Server 458
Membuat Aplikasi Client 458
Mencoba Aplikasi Client 459
Instance 460
Memilih Pengaturan yang Benar 461
Private 461
PublicNotCreatable 462
SingleUse 462
MultiUse 462
GlobalSingleUse and GlobalMultiUse 463
Obyek Public dan Private 463
Obyek SingleUse dan anda sendiriltiUser 464
Instancing ke dalam 466
Obyek Global 467
Melewatkan Data Antar Aplikasi 470
Marshaling 470
Tipe Data Sederhana 473
Obyek Private dan Public 475
Type library 477
Tips Bagaimana Efektif? 479
Menjebak Kesalahan 482
Kesalahan pada komponen server 483
Kesalahan pada aplikasi klien 485
Komponen Sibuk dan Komponen yang Dapat Ditunda 487
Komponen Dengan User Interface 490
Menetukan Mode Mulai Program / StartMode 490
Menampilkan Form 491
Membatasi Aksi Pengguna 493
Isu Kompatibilitas 495
Aturan Registry 496
Komponen yang Kompatible 497
Tiga Tingkatan Kompatibilitas dalam Visual Basic 498
Version Identical 498
Version Compatible 499
Version Incompatible 499
Kompatibilitas Versi dalam Visual Basic 501
No Compatibility 501
Project Compatibility 502
Binary Compatibility 502
Perhatian! 503
Tips Disain 506
Meregister Komponen 508
Mematikan Server 510
Persistence 512
Menyimpan – Kembalikan Status 513
Obyek PropertiBag 514
Hierarki Obyek Persistent 517
Menggunakan PropertyBag dengan Class Module 519
Membuat ActiveX DLL Server 521
Proses Kedalam - Komponen di Lingkungan Visual Basic 521
Perbedaan Proses Kedalam – Keluar , Komponen Proses 523
Penanganan Kesalahan 524
User Interface 524
Mematikan Server 525
Isue 527
Perbedaan ActiveX DLL dengan Program EXE Standar 528
Melekatkan Form dalam Sebuah DLL 529
Kinerja 533
Passing Data 533
Menset Basis Alamat DLL 534
Mengembangkan Aplikasi dengan DLL Satelit 537
File Sumberdaya 537
DLL Satelit 539
Aplikasi Klien yang Peduli dengan Aspek Lokal 543
Membuat ActiveX Component Menjadi Multithreading 545
Menganyam Model 545
Membuat Componen ActiveX EXE Menjadi Multithreadeding 547
Thread Pools 548
Manfaat MultiThreading 550
Isu Tentang User-Interface dalam multithreadeding 552
Eksekusi Tanpa Controls 555
Membuat Komponen ActiveX DLL Menjadi multithreadeding 558
Membuat Aplikasi Visual Basic Menjadi multithreadeding 560
Menentukan Thread Utama 561
Mengimplementasikan Multithreadeding 564
Mengujicoba Aplikasi Multithreadeding 568
Menyusun ActiveX Control 570
Dasar – dasar ActiveX Control 570
Membuat Module UserControl 571
Menggunakan Wizard 575
Menambahkan Kelengkapan Kontrol 579
Mendelegasikan Even, Metode dan Properti 580
Properti Buatan Sendiri 581
Metode Buatan Sendiri 582
Event Buatan Sendiri 582
Properti Pada Kontrol Banyak 584
Keberadaan Properti 584
Event Untuk Merubah Ukuran Kontrol 587
BAB XV - WINDOWS API 589
Fungsi – Fungsi Untuk System 589
Direktori dan Versi Windows 589
Versi 589
Info Versi 590
Direktori Windows 591
Menentukan Buffer Pencarian Direktori Windows 591
Direktori System Windows 591
Menentukan Buffer Pencarian Direktori System Windows 592
Direktori Temporer Windows 592
Menentukan Buffer Pencarian Direktori Temporer Windows 592
Mengetahui Nama Pengakses Komputer 592
Mengetahui Nama Komputer 593
Keyboard 593
SHIFT, CTRL dan ALT 593
Mendeteksi Kombinasi Ctrl+Alt+A 594
Mendeteksi Status Hot Key 594
Mouse 595
Mendeteksi Tombol Mouse Yang Dipencet 596
Membaca Posisi Kursor Relatif Screen dalam Satuan Piksel 596
Mengkonvert Koordinat Relatif terhadap Area Klien 597
Menset Posisi Kursor di Semua Lokasi Sreen 597
Menempatkan Kursor Tepat di Tengah Tombol 597
Membatasi Reaksi Mouse Dengan Area 598
Membatalkan Efek Batasan Area 598
Menjerat Gerakan Mouse Pada Kontrol dan Form 599
Mengontrol Tombol di Bawah Kursor 599
Mendeteksi ID Windows Handle di bawah Kursor 600
Register Pada Windows 601
Fungsi Built-in dalam Visual Basic 601
Menyimpan Nilai 601
Menyimpan Informasi Program dalam Register 601
Membaca Informasi Program dalam Register 603
GetSetting 603
GetAllSettings 603
Menghapus Set Pengaturan Pada Register 603
Fungsi API 603
Membackup Register 605
Direktori Register 606
Bekerja Dengan Direktori 608
Menentukan Status Akses Direktori Register 608
Menguji Coba Kesuksesan Membuka Direktori 608
Mendeteksi Keberadaan Hardware 609
Membuat Direktori Register 609
Verifikasi Kehadiran Direktori 610
Membuat Direktori Khusus Aplikasi 610
Melenyapkan direktori 611
Informasi Direktori 611
Mengeja Informasi Direktori 611
Menyimpan Konfigurasi 612
Membaca Informasi Direktori 612
Memodifikasi Informasi 614
Mendeteksi Orang Yang Terakhir Kali Mengakses Komputer 614
Menghapus Informasi 615
Menyebut Direktori dan Informasinya 615
Menyebut Direktori 615
Menyebut Informasi 617
BAB XVI - ICON PADA WINDOWS XP 619
Pendahuluan 619
Garis Besar Disain Ikon 619
Karakteristik Gaya dari Ikon Windows® XP 620
Ukuran 620
Kedalaman Warna 621
Palet Warna 622
Aspek Sudut dan Pengelompokan Objek 622
Bingkai 624
Langkah – Langkah Penyusunan Icon 624
Langkah 1: Konseptual 624
Ikon – ikon umum untuk Windows® XP 625
Ikon – ikon umum pada toolbar Windows® XP 626
Langkah 2: Ilustrasi 626
Langkah 3: Penyusunan Citra 24-bit 627
Langkah 4: Menyusun citra 8-bit dan 4-bit 628
Menyusun citra 8-bit 628
Menyusun citra 4-bit 629
Langkah 5: Membuat file .ico 630
Pembuatan Ikon pada Toolbar 632
Pembuatan AVI 634
BAB XVII - MEYUSUN APLIKASI INSTALLASI 636
Menggunakan Visual Basic Tools 636
Mendisain Program 637
Pilih Proyek Program 637
Memilih Tipe Pengepakan 638
Menentukan Folder Pengepakan 639
Mengupdate File Dependency Yang Usang 639
Menentukan File Yang Disertakan Dalam Paket Setup 640
Memilih Tipe Media 640
Menentukan Judul Installasi 641
Menentukan Lokasi Group Program di Start Menu 641
Memodifikasi Lokasi Installasi File – File Tertentu 642
Menentukan File Berbagi 642
Menentukan Nama Script File Setup 643
Report Aplikasi Installasi 643
Lokasi File Setup 644
List Kode Installasi 644
Mengeksekusi Program Setup 645
Menetukan Lokasi Installasi 646
Menentukan Group Program 646
Hasil Installasi 647
Uninstall Program 648
Menggunakan Program Eksternal 648
Installshield Professional 648
Memulai Installshield 649
Menentukan Proyek Program VB 650
Menentukan Atribut dan Variabel Installasi 650
Informasi Dependensi 651
Report Penyusunan Program Installasi 652
Tampilan Umum Program Installasi 652
Files Group 652
Pilihan Overwrite File Pada Target System 654
Pilihan Target Direktori 655
Group Program Files 656
Group Windows System 657
Resources 657
Group Program dan Shorcut 658
Script 659
Variabel dan Serialisasi 659
Component 661
Tipe Setup 661
Media 662
Menentukan Nama Media 662
Tipe Media 663
Menentukan Lokasi Media 664
Layout Media 664
Platform Media 665
Pilihan Setelah Membuat File Setup 666
Informasi Media 667
Disk Images 667
Log Penyusunan Setup 668
Hasil 669
Menyusun Media Distribusi 669
Memilih Jenis Format Media Kompilasi 669
Menentukan Sesi Penulisan Media 670
Menentukan Tipe Set Karakter 671
Identifikasi dan Penamaan Media 671
Menentukan Konfigurasi Pembakaran Media 672
Membuat Media Kompilasi Setup 673
PERINTAH – PERINTAH AT 675
(AT COMMANDS) 675
PERINTAH PADA MAPBASIC - MAPX 678
COMPILED/REINTERPRETED REFERENCES 680
ORGANIZATIONS 683


Catatan mengenai buku ini dapat dilihat di FB melalui tautan sbb:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=150733293417&ref=mf

WMS® Manual & Tutorial for Hydrologist - Hidrologic Modelling Guide [Now Available for Free Download! | 240Pages - 7 MB] :)



#Pendahuluan#
Buku ini menyajikan latihan terhadap komponen – komponen spesifik pada perangkat lunak analisa hidrologi Watershed Modeling System (WMS). WMS memiliki sejumlah antarmuka dan pilihan – pilihan perintah yang cukup banyak untuk melakukan analisa hidrologi, oleh karenanya dianjurkan anda untuk menyelesaikan tiap bab latihan yang tersusun dalam modul ini.

Penggunaan file Help WMS juga akan membantu dalam penguasaan perangkat lunak WMS. Umumnya, pendekatan paling efektif untuk mempelajari WMS adalah dengan menyelesaikan seluruh tutorial dalam modul pelatihan ini.

#Kilas Isi Seluruh Bab#
Tutorial pertama anda diakrabkan dengan antarmuka WMS secara umum. Bab 2-9 meliput struktur dasar data yang digunakan dalam WMS (citra, data GIS, DEM, dan TIN) dan bagaimana melakukan penggambaran atau delineasi model – model hidrologi dari data tersebut. Mulai dari bab 9 berbagai variasi antar muka model hidrologi dan model hidrolik diliput, nah anda dapat memilih bagian mana yang anda paling anda perlukan atau mempelajari semuanya.

#File – file tutorial#
Setiap bab tutorial memiliki file yang tersusun dalam satu direktori latihan dengan nama sesuai dengan bab yang digunakan. Direktori default tutorial berada pada [CDROM]:\WMS70\tutorial\..., jika bab yang sedang dipelajari adalah bab 1 maka direktori yang digunakan adalah [CDROM]:\WMS70\tutorial\ch1, bab 2 [CDROM]:\WMS70\tutorial\ch2, dan seterusnya. Video live tutorial disajikan pada direktori [CDROM]:\WMS70\video_tutor\..., dengan struktur bab yang sama dengan model cetaknya.

#Saran Memulai Latihan#
Anda disarankan memulai WMS dari awal setiap babnya. Jika anda melanjutkan bab satu dengan lainnya tanpa keluar dari sesi WMS, maka seting WMS pada bab tersebut bisa jadi tidak sinkron dengan bab yang sedang anda hadapi, dan ini dapat menyebabkan kebingunan karena hasil yang didapatkan tidak sama dengan apa yang disajikan dalam tutorial.

Selamat Menikmati,
Jogjakarta, 1 Juni 2005.

Rizki Noor Hidayat Wijaya
www.riskydigital.com

Buku dapat diunduh melalui tautan berikut:
http://www.4shared.com/file/139913076/76711207/Watershed_Management_System.html


DAFTAR ISI
1 1
Pendahuluan 1
1.1 Kilas Isi Seluruh Bab 1
1.2 File – file tutorial 2
1.3 Saran Memulai Latihan 2
1.4 Antar Muka WMS 2
1.4.1 Menjelajahi WMS Secara Cepat 2
1.4.2 Penguasaan Mandiri WMS dengan File Help 3
2 5
Citra 5
2.1 Tujuan 6
2.2 File GEOTIFF 6
2.2.1 Peta Quadrangle USGS skala 1:24000 6
2.2.2 Manual Resampling 8
2.3 World Files 9
2.4 MeRegister Citra Hasil Scan 9
2.4.1 Penghitungan Konversi Koordinat 11
2.5 Foto Udara 12
2.5.1 Download Foto Udara Terraserver 13
2.5.2 Import Foto Udara 16
2.6 Rangkuman 17
3 18
Kenampakan Dasar Peta 18
3.1 Tujuan 18
3.2 Membuat dan Menyunting Kenampakan Obyek 19
3.2.1 Membuat Feature Arcs 19
3.2.2 Menghubungkan Otomatis (Snapping) Arc 20
3.2.3 Menyisipkan Verteks 20
3.2.4 Menghapus Sebagian Arc 21
3.2.5 Konversi Verteks ke Node 21
3.2.6 Konversi Node ke Verteks 22
3.2.7 Membangun Poligon 22
3.2.8 Menyusun Data Atribut 22
3.3 Menggunakan File SHP (Arcview) 24
3.3.1 Tanpa ArcInfo 24
3.3.2 Dengan ArcView (ArcGIS) 25
3.4 Membuat Kenampakan Peta Menggunakan Citra Latar 26
3.4.1 Jendela Pohon Data (Data Tree window) 26
3.4.2 Menggunakan Citra Peta Tanah Hasil Scan 27
3.4.3 Digitasi Peta Tanah Menggunakan Citra Latar 27
3.4.4 Memberikan Data Atribut Pada Poligon 28
3.5 Menurunkan Peta Lain dari Citra 29
3.6 Display Options 29
3.6.1 Pengelolaan Peta 30
3.7 Rangkuman 30
4 32
Penyuntingan Peta Tingkat Lanjut 32
4.1 Tujuan 32
4.2 Menyusun DAS 33
4.2.1 Membuat Batas DAS 33
4.2.2 Membuat Jaringan Sungai/Hidrologi 33
4.2.3 Membuat Poligon 35
4.2.4 Memperbarui Parameter Geometrik 35
4.3 Cleaning 36
4.3.1 Mematikan Tampilan Citra Peta 38
4.3.2 Mengimpor Peta Arcview 38
4.4 Menggunakan Peta AutoCAD 43
4.5 Rangkuman 45
5 46
Dasar – Dasar DEM 46
5.1 Tujuan 46
5.2 Mengambil data DEM melalui Internet 46
5.2.1 WebMET 47
5.2.2 GeoCommunity/GIS Data Depot 47
5.2.3 Arc/Info ASCII Grid Format DEMs 48
5.3 Menggabungkan DEM 49
5.4 Trimming DEMs 49
5.4.1 Trimming DEMs 49
5.5 Menampilkan DEM 50
5.5.1 Kontur 50
5.5.2 Langkah Menampilkan Titik DEM (Ketinggian) 51
5.5.3 Hill Shade dan Light Angle 51
5.5 Rangkuman 52
6 53
Penggambaran DEM 53
6.1 Tujuan 53
6.2 Mengimpor Data DEM 54
6.2.1 Memotong DEM 54
6.3 Menghitung Data Aliran dan Akumulasinya 55
6.3.1 Drawing Flow Paths 56
6.4 Delineating Watersheds dari DEMs 56
6.4.1 Membuat Outlet DAS 56
6.4.2 Menentukan Sebuah DAS 58
6.5 Membuat Sub-Basins 58
6.5.1 Adding Drainage Outlets 58
6.5.2 Mendefinisikan Sub-Basins 60
6.6 Menambahkan Sebuah Aliran Sungai dan Mendefinisikan kembali DAS 61
6.7 Menampilkan DEMs 63
6.7.1 Menggeser Label DAS 64
6.7.2 Mengubah Atribut Teks 64
6.7.3 Mewarnai DAS 64
6.7.4 Mematikan Tampilan 64
6.7.5 Memuluskan Batas 65
6.8 Rangkuman 65
7 66
Menyunting DEM 66
7.1 Tujuan 66
7.2 Menjalankan TOPAZ dan Penggambaran DAS 67
7.2.1 Membuka Data DEM 67
7.2.2 Menjalankan TOPAZ 67
7.2.3 Penggambaran DAS 68
7.3 Interpolasi DEM (Mengisi Gap Data DEM) 68
7.3.1 Kesalahan Penggambaran DAS 69
7.3.2 Menjalankan TOPAZ 69
7.3.3 Penggambaran DAS 70
7.4 Menyunting Arah Aliran 71
7.4.1 Bukalah DEM 71
7.4.2 Bukalah Citra 71
7.4.3 Jalankan TOPAZ 72
7.4.4 Menyunting Arah Aliran 73
7.4.5 Delineate Basin 75
7.5 Menyunting Elevations ke Create Streams 75
7.5.1 Menyunting Ketinggian Menggunakan Stream Arcs 76
7.5.2 Mengkonversi Verteks menjadi Node 77
7.5.3 Interpolasi Ketinggian 78
7.5.4 Mengkonversi Node ke Verteks 79
7.5.5 Offset Ketinggian 79
7.5.6 Jalankan TOPAZ 79
7.5.7 Menyunting Arah Aliran 80
7.5.8 Menggambar DAS 80
7.6 Menyunting Ketinggian menggunakan Kanampakan Garis 80
7.6.1 Persiapan Penyuntingan Elevasi 80
7.6.2 Menyunting Ketinggian dengan Menggunakan Generic Arc 81
7.6.3 Jalankan TOPAZ 82
7.6.4 Menyunting Arah Aliran 82
7.6.5 Penggambaran DAS 83
7.7 Menghitung Kapasitas Penyimpanan 83
7.8 Hydrograph 83
7.8.1 Bukalah Input Hydrograph 83
7.8.2 Kurva Elevation Discharge 84
7.8.3 Menghitung Output Hidrograf 84
8 85
Menggunakan TIN 85
8.1 Tujuan 85
8.2 Mengimpor Data Survery 85
8.3 Digitasi Data 86
8.4 Triangulasi 86
8.5 Menyunting TIN Otomatis. 87
8.5.1 Batas Segitiga Tipis 87
8.5.2 Transformasi 87
8.5.3 Segitiga Datar 88
8.5.4 Pit 88
8.5.5 Menggambar DAS 88
8.6 Menyunting TIN Secara Manual 90
8.6.1 Pit 1 – Menyisipkan Breakline 90
8.6.2 Menyulih Sisi – Pit 1 91
8.6.3 Menyulih Sisi – Pit 2 92
8.6.4 Menyulih Sisi – Pit 3 93
8.6.5 Menyulih Sisi – Pit 4 95
8.6.6 Menggambar DAS 96
8.7 Membuat a TIN Menggunakan Model Konseptual 96
8.7.1 Bukalah Files 96
8.7.2 Triangulasi 96
8.7.3 Menghapus Batas Segitiga yang Tipis 97
8.7.4 Membuat Kenampakan Garis untuk Model Konseptual 97
8.7.5 Mendistribusikan Verteks 98
8.7.6 Membuat TIN 99
8.7.7 Segitiga Trepes dan Pit 99
8.7.8 Basin Delineation 99
8.8 Convert ke DEM 99
8.9 Mengekspor Data ke CAD 101
9 103
Antar Muka HEC-1 103
9.1 Tujuan 103
9.2 Menggambar DAS 104
9.2.1 Peta Penggunaan Lahan dan Peta Tanah 104
9.2.2 Membuka Data Tanah 104
9.2.3 Menghubungkan Basis data Tanah dengan Tabel Peta Tanah 105
9.2.4 Konversi Peta Tanah Arcview ke Obyek WMS 105
9.2.5 Membuka Data Penggunaan Lahan 106
9.2.6 Konversi Sistem Koordinat Data 106
9.2.7 Menggambar DAS 107
9.3 Analisa DAS Tunggal 109
9.3.1 Menset Kontrol Kerja (Job Control) 109
9.3.2 Menset Parametar Data DAS 110
9.3.3 Menjalankan HEC-1 111
9.4 Menghitung CN Menggunakan Data Penggunaan Lahan dan Tanah 112
9.4.1 Menghitung CN Komposit 112
9.4.2 Menjalankan HEC-1 113
9.5 Menambah Sub-DAS dan Routing 113
9.5.1 Delineating sub-basin 113
9.5.2 Memperbaharui Parameter DAS 115
9.5.3 Menset Parameter Rute 116
9.5.4 Menjalankan HEC-1 117
9.6 Memodelkan Reservooir pada HEC-1 117
9.6.1 Mendefinisikan Reservoir pada Route 117
9.6.2 Menset Parameter Reservoir 118
9.6.3 Menjalankan HEC-1 120
9.7 Mereview Hasil Keluaran 120
9.8 Rangkuman 120
10 122
Antar Muka Model Rasional 122
10.1 Membaca DTM 122
10.2 Menjalankan Simulasi Model Rasional 123
10.2.1 Mendefinisikan Koefisien Limpasan dan Waktu Konsentrasi 123
10.2.2 Menentukan Intensitas Hujan 124
10.2.3 Mendefinisikan Hydrograf 126
10.2.4 Mendefinisikan Intensitas Hujan pada Outlet untuk menghitung Hidrograf Limpasan 126
10.2.5 Mengkombinasikan Limpasan dari DAS Jamak 128
10.3 Menambahkan DAS Detensi 128
10.4 Rangkuman 129
11 130
Antar Muka NFF 130
11.1 Membuka Data DAS 130
11.2 Menyiapkan DAS untuk NFF 130
11.3 Menghitung Persentase Liputan Danau 131
11.3.1 Membuka Peta Penggunaan Lahan 132
11.3.2 Menggunakan Compute Coverage Overlay Calculator 133
11.4 Menjalankan NFF 134
11.4.1 Mengekspor Data Aliran 134
11.4.2 Generalisasi Hidrograf 134
11.4.3 Menyimpan dan Membaca Simulasi 135
11.5 Menggunakan Daerah Cakupan NFF 135
11.5.1 Menentukan Region pada Poligon 136
11.5.2 Membuka DAS 137
11.5.3 Menjalankan NFF 138
11.6 Rangkuman 138
12 140
Menghitung Waktu Konsentrasi Dan Menghitung Komposit CN 140
12.1 Membaca File TIN 141
12.2 Mendefinisikan Arah Aliran 142
12.3 Menentukan Persamaan pada Waktu Hitung Arc 144
12.4 Menggunakan Time Computation Arcs untuk Menghitung Waktu Konsentrasi pada Simulasi TR-55 146
12.5 Menggunakan Waktu Konsentrasi untuk Menghitung Travel Time Antar Outlet 148
12.6 Menghitung Curve Number Komposit 149
12.6.1 Menggunakan Tabel Peta Penggunaan Lahan 149
12.6.2 Menghitung Curve Numbers Komposit 150
12.7 TR-55 151
12.8 Rangkuman 151
13 152
Analisa HEC-RAS 152
13.1 Tujuan 152
13.2 Menyiapkan Model Konsep 152
13.2.1 Membuat Coverages 153
13.2.2 Membuat Garistengah dan Garis Tepi 153
13.2.3 Memberi Nama Garis Tengah 155
13.2.4 Membuat Peta Penggunaan Lahan / Tutupan Materials 156
13.2.5 Membuat Cross-Sections 158
13.2.6 Ekstraksi Potongan Melintang 159
13.3 Membuat Skema Jaringan Hidrologi 160
13.4 Menyimpan File Geometri 162
13.5 Menggunakan HEC-RAS 162
13.6 Post-Processing 165
14 168
Penggambaran Dataran Banjir 168
14.1 Tujuan 168
14.2 Pilihan – pilihan Penggambaran Dataran Banjir 168
14.3 Membuat File Titik 170
14.3.1 Membuka Data Titik 170
14.3.2 Menggambar Dataran Bajir 171
14.3.3 Membuat Peta Dampak Bajir 171
14.4 Membuat Scatter Points dengan Channel Calculator 171
14.4.1 Bukalah Penampang Melintang dan Garis Tengah 172
14.4.2 Menentukan Indeks Kekasaran Manning untuk Penampang Melintang 172
14.4.3 Menggunakan Channel Calculator untuk Menghitung Kedalaman 173
14.4.4 Menginterpolasi Stasiun Garis Tengah 174
14.4.5 Penggambaran Dataran Bajir 175
14.5 Penggambaran Melalui Data HEC-RAS 176
14.5.1 Membaca Solusi HEC-RAS 176
14.5.2 Menggunakan Peta Batas Banjir 177
14.5.3 Menggambarkan Dataran Bajir 178
14.6 Membuat Peta Jangkauan Banjir 180
14.7 Membuat Peta Kedalaman Bajir 180
14.8 Rangkuman 180
15 181
Pemodelan Stochastic Menggunakan HEC-1 dan HEC-RAS 181
15.1 Tujuan 181
15.2 Membuka Model HEC-1 dan HEC-RAS 181
15.2.1 Menyiapkan Model HEC-RAS 182
15.2.2 Menyiapkan Model HEC-1 182
15.3 Menjalankan Model Stochastic 183
15.3.1 Menyiapkan Model Model 183
15.3.2 Menjalankan Model 185
15.4 Menampilkan Hasil Results 186
16 187
Storm Drain, Disain Model Rasional 187
16.1 Tujuan 187
16.2 Menentukan koefisien Limpasan 187
16.2.1 Membaca Tata letak dan Ketinggian 187
16.2.2 Menentukan Koefisien Limpasan 188
16.3 Menentukan Area Drainase 189
16.3.1 Inisialisasi Storm Drain 189
16.3.2 Membuat Peta Drainage 189
16.3.3 Menghitung Koefisien Limpasan 192
16.3.4 Memasukkan Waktu Konsentrasi 192
16.4 Mengimpor Jaringan Pipa 193
16.4.1 Memasukkan Kontrol Kerja 194
16.4.2 Menentukan Data Hujan 194
16.4.3 Menentukan Outfall dan Lokasi Manhole 195
16.5 Menghubungakan Node dan Menentukan Ketinggian 197
16.6 Menyimpan Simulasi dan Menjalankan Storm Drain 197
17 199
Storm Drain: Disain Hidrografis 199
17.1 Tujuan 199
17.2 Membangun Peta Drainase 199
17.2.1 Mengeliminasi Jaringan dan Node yang Tidak Terpakai 200
17.2.2 Inisialisasi Simulasi Storm Drain 201
17.2.3 Menentukan Stream Arcs sebagai Gutters 201
17.2.4 Menentukan Outlet sebagai Inlet dari Storm Drain 201
17.3 Menjalankan Analisa Rasional 203
17.3.1 Menentukan Parameter Model Rasional 203
17.3.2 Mentukan Parameter Rute Metode Rasional 203
17.3.3 Menghitung Hidrograf 204
17.4 Membuat Jaringan Pipa 204
17.4.1 Digitasi Jaringan Pipa Storm 204
17.4.2 Memasukkan Parameter Storm Drain 205
17.4.3 Menentukan Outfall dan Lokasi Manhole 206
17.4.4 Menghubungkan Node 206
17.4.5 Menetukan Elevasi dan Pemetaan Hidrograf 206
17.5 Menyimpan Simulasi dan Menjalankan Storm Drain 207
18 209
Antarmuka HSPF 209
18.1 Membuka File DAS dan Inisialisasi Model HSPF 209
18.2 Mengimpor Penggunaan Lahan dan Segmentasi DAS 210
18.3 Agregasi Segmen 211
18.4 Menentukan Paramter Segmen Lahan 212
18.5 Menentukan Parameter Jangkauan Segmen 214
18.6 Membuat Mass Links 216
18.7 Menyimpan dan Menjalankan Simulasi HSPF 216
19 217
Penampang Melintang 217
19.1 Tujuan 217
19.2 Membuat Model Konseptual Jaringan Sungai 218
19.2.1 Membuka Citra 218
19.2.2 Menentukan Garis Tengah dan Tepi 218
19.2.3 Membuat Material 219
19.3 Konversi DEM ke TIN 219
19.3.1 Bukalah DEM 219
19.3.2 Konversi ke TIN 220
19.4 Mengekstraksi Penampang Melintang 220
19.5 Menggabungkan Penampang Melintang 221
19.5.1 Membuka Data Penampang Melintang 221
19.5.2 Buat Basis data Penampang Melintang Baru 221
19.5.3 Menghubungkan Penampang Melintang dengan Basis Data 221
19.5.4 Menempatkan Potongan Melintang 223
19.6 Menjalankan HEC-RAS 225
19.6.1 Membuat Skema Nilai Kekasaran 225
19.6.2 Menjalankan HEC-RAS 225
19.6.3 Proses Akhir 227
19.7 Penggambaran Datarn Banjir 228
19.7.1 Interpolating HEC-RAS results 228
19.7.2 Penggambaran Dataran Bajir 228


[*Belum diupload = Video Tutorial + Bahan Latihan :) ]

Catatan mengenai buku ini dapat dilihat di FB melalui tautan sbb:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=151256528417&ref=mf

ErMapper® Modul Pengolahan Citra Penginderaan Jauh I - Konsep Dasar - Terapan [Now Available for Free Download! | 73 Pages - 2MB]


Penginderaan Jauh adalah Ilmu yang berorientasi pada perolehan data dari suatu obyek tanpa melakukan interaksi fisik secara langsung dengan obyek yang dikaji. Pada awalnya ilmu penginderaan jauh beroerientasi pada obyek – obyek fisik di permukaan bumi namun pada perkembangannya definisi penginderaan jauh juga mencakup aspek di luar itu, sehingga teknologi seperti Ultrasonografi, X-Ray Photographic yang dikembangkan di bindang Kedokteran juga dikategorikan sebagai Penginderaan jauh. Perkembangan ilmu tersebut diikuti pula oleh perkembangan teknologi baik pada piranti keras maupun piranti lunaknya, beberapa piranti lunak telah melepaskan produknya selain berorientasi pada aspek kebumian juga berorientasi pada aspek Hayati yang dikemas dalam satu Bundle piranti Lunak.

Sebagai pengantar bagi praktek pengolahan citra pada pelatihan yang anda lakukan, maka sebelum bagian teknis didahului dengan pengantar singkat teori pengolahan citra penginderaan jauh, apabila diinginkan penjelasan lebih lanjut maka pengguna dapat memperoleh penjelasan teoritik dan matematik yang lengkap pada referensi – referensi terpilih pada bagian akhir dari modul ini.

#Manfaat Penginderaan Jauh#
Untuk dapat lebih mengenal kemanfaatan dari penginderaan jauh dibawah ini dicontohkan beberapa aplikasinya. Penginderaan jauh telah diuji dan sukses dalam penggunaan pada Prediksi Kelas Drainase Tanah yang dikombinasikan dengan data-data Elevasi Digital yang diturunkan dari lokasi, Pengukuran Indikator Kualitas Air daerah Tropis, Monitoring Daerah Pertanian dan Produksinya, Identifikasi Kerusakan Akibat Tornado di Hutan Basah, Anasisis Tekstural Hutan Hujan Troopis,, Pemetaan – Monitoring Pola dan Hasil Tanaman Pangan, Pemetaan Unit-Unit Geomorfologi – Geologi, Peningkatan Pemahaman Hubungan Antara Karakterisitik Sosio-Kultural dengan Lingkungan Fisik, dan lain-lain.

Ditinjau dari penggunaannya maka dapat di sederhanakan menjadi tiga kategori, yaitu: Penginderaan Jauh untuk Pengukuran, Pemetaan, dan Pemodelan, sedangkan ditinjau dari obyek kajiannya dibagi menjadi: kemanfaatan untuk bidang Hidrologi, Pertanahan, Geologi – Geomorfologi, Vegetasi. Bidang non-fisikal terutama untuk Pertahanan – Keamanan, dan Studi Sosial. Pada kenyataannya penggunaan dibidang Hankam di Negara-negara maju lebih pesat dibanding penggunaannya dibidang Sipil, sedangkan di Indonesia Perkembangan Inderaja di antara Hankam dan Sipil terlalu heterogen untukdikomparasikan.

#Piranti Lunak#
Beberapa piranti lunak yang beredar di pasar antara lain: Er Mapper, ERDAS Imagine, TNT, ENVI, IDRISI, ILWIS, sedangkan piranti lunak utilitas antaralain: Orthobase, Orhto Engine, Pro Vec, GeoWeather, VIPLineNT, dan sebagainya.

Piranti lunak tersebut pada dasaranya memiliki landasan penggunaan aplikasi yang sama yang diambil dari prinsip-prinsip dasar Penginderaan Jauh. Namun demikian adanya keunggulan dan kekurangan pada masing-masingnya adalah wajar berkaitan dengan visi dan tujuan khusus penggunaannya.

Utilitas difungsikan untuk keperluan-keperluan khusus ,contohnya: pada pemotretan udara kesalahan bentuk dan lokasi dari Foto Udara dihasilkan oleh: kelengkungan bumi, posisi pesawat dan Kesalahan sistematik dari kamera untuk itu perlu dilakukan koreksi agar didapatkan foto udara yang benar-benar tegak.

Penerapan koreksi geometrik pada Foto Udara sama sekali berbeda dengan metode koreksi geometrik pada citra satelit. Untuk itulah tidak semua piranti lunak pengolahan citra PJ menggabungkan kemampuan pengolahan citra foto udara dengan citra satelit.

Penggunaan penginderaan jauh untuk analis aspek-aspek meteorologi terlalu luas untuk menjadi satu paket untuk analisis aspek-aspek teresterial, karena aspek non-teresterial juga memiliki lingkungan sendiri jan karakteristik yang berbeda untuk itulah diluncurkan oleh beberapa Vendor piranti lunak khusus untuk analisis Meterological atau Aspek Atmosferis, tujuan utama adalah untuk memudahkan pengguna dalam menghadapi citra-citra Penginderaan Jauh yang faktanya tidak hanya menyajikan aspek terestris, walaupun demikian untuk analisis yang global hampir keseluruhan piranti lunak penginderaan jauh memiliki kemampuan yang standar.
Standarisasi aplikasi di nilai berdasarkan teori dasar penginderaan jauh yang disajikan pada bagian akhir dari bab ini.

Er Mapper
Er Mapper merupakan salah satu piranti lunak yang telah terbukti banyak digunakan baik kalangan pemerintah maupun swasta, hal ini dapat dimaklumi karena pada awal peluncurannya yaitu pada Versi 5.0 Er Mapper telah menyajikan kemampuan pengolahan citra yang cukup lengkap, pada pelatihan kali ini akan digunakan versi yang lebih baru, yaitu: Versi 5.5, versi terbaru dari piranti lunak ini adalah versi 6.0 karena kelengkapan dari versi pendahulunya versi 6.0 yang seharusnya melakukan perubahan yang revolusioner hanya melakukan perubahan yang sedikit dan versi ini masih merupakan pre launching terhadap versi selanjutnya sehingga tidak diherankan pula apabila dalam jangka waktu tidak lebih dari 4 bulan atau 1 kuartal sebagai standar maksimal perubahan versi minor pun telah dilakukan penambahan sedikit dari versi 6.0 versi ini masih menggunakan nama Versi 6.0 dengan penambahan modul kompresi data.

Dengan pertimbahan kestabilan dan kemapanan pada versi 5.5 inilah digunakan dalam pelatihan, sehingga pengguna dapat mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar terhadap teori dan praktek bagi pengolahan citra dan tidak terganggu oleh adanya bug (kesalahan pemrograman). Perkembangan penggunaan piranti lunak pada pelatihan akan mengikuti kemapanan dari versi 6.0 yang diperkirakan membutuhkan waktu 1 tahun sebagai batas waktu maksimal bagi perubahan versi mayor piranti lunak.

Keunggulan Er Mapper
1. Mampu untuk mengolah sebagian citra penginderaan jauh
2. Mampu mengimpor data citra yang tidak dikenal sekalipun
3. Didukung lebih dari 100 kompatibilitas pencetakan citra
4. Sangat mudah digunakan untuk tujuan analisis sekalipun oleh user pemula
5. Dapat digunakan secara cepat untuk lebih dari 130 aplikasi khusus
6. Tersedia lebih dari 160 formula atau algorithma matematis pengolahan citra sehingga pengguna tidak perlu berfikir dan menulis lagi algorithma yang rumit bagi pemula.
7. Realtime processing, pengolahan yang kita lakukan langsung dapat dilihat hasilnya tanpa menyimpannya di media terlebih dahulu, sehingga tidak memboroskan memory.
8. Pembuatan mosaik citra yang sangat mudah baik untuk citra satelit juga citra foto udara.
9. Data yang berbeda pada ditampilkan bahkan diproses besamaan, misal: citra yang ditampilkan dapat berasal dari penggabungan citra Landsat TM dengan Citra Radar, yang berbeda resolusi spasialnya sekalipun.
10. Penyusunan model 3D dari citra sehingga lebih tampak seperti kondisi aslinya di lapangan.
11. Kemudahan dalam pembuatan ImageMap ataupun FotoMap yang jauh lebih menarik dibanding peta konvensional karena memiliki latar seperti kondisi sebenarnya, sedangkan peta melulu simbol.

Salam Hangat,
Jogjakarta, 1 April 1999.

Rizki Noor Hidayat Wijaya
www.riskydigital.com


Buku dapat diunduh melalui tautan sbb:
http://www.4shared.com/file/140035960/6e21ac42/Er_Mapper__semua_versi__b.html

******************
Table of Contents

DAFTAR ISI I
PENDAHULUAN 1
PENGINDERAAN JAUH, PENGOLAHANN CITRA, DAN PIRANTI LUNAK. 1
Manfaat Penginderaan Jauh 2
Piranti Lunak 3
Er Mapper 4
Pengolahan Citra 6
Open Image File… 6
Algorithma 6
Grayscale 7
Pseudo Color 7
RGB (Red – Green – Blue) 7
Algorithma 8
Koreksi Radiometri 8
Metode Koreksi Rediometrik 9
a. Penyesuaian Histogram 9
b. Penyesuaian Regresi 10
c. Kalibrasi Bayangan 10
Resume 11
Metode Filtering dan Penajaman Citra 11
a. Filtering 11
1. High Pass Filter 12
2. Edge Enhanchment 12
3. Low Pass Filter 12
b. Penajaman Citra 13
Formula 13
Klasifikasi Citra 13
Kriteria Sampel 14
SUPERVISED CLASSIFICATION 14
Parallelpiped 15
Maximum Likelihood 15
Mahalonobis Distance 21
UNSUPERVISED CLASSIFICATION 21
Koreksi Geometrik 22
Komposisi Peta 22
Printing 23
TEKNIS 24
TEKNIS PENGGUNAAN ER MAPPER 24
Open File … 24
Membuat Citra Komposit 25
Menamai Layer 26
Histogram 26
Menampilkan Nilai Spectral Citra 27
Mendeteksi Jarak dan Lokasi 27
Menggunakan Filter 28
Membuat Filter Sendiri 29
Geolinking 31
Klasifikasi Spectral 32
a. Klasifikasi Tak Berguru (UnSupervised Classification) 32
b. Klasifikasi Berguru (Supervised Classification) 34
Eksekusi Klasifikasi 38
Maximum Likelihood Standard. 38
Menggunakan Metode Maximum Likelihood Standard Neighborhood 41
Koreksi Geometrik/Map Registration 45
APLIKASI 48
PEMETAAN KERENTANAN KEBAKARAN HUTAN DAN PERAIRAN DANGKAL 48
Persiapan Data 49
Menampilkan Citra Yang Diteliti 49
Geolinking Citra 49
Membuat Citra Komposit 49
Analisis Statistik 50
Pengolahan Data 51
Identifikasi Zone Terestrial dan Lautan 51
Identifikasi Laut Dangkal Dan Laut Dalam 53
Pemetaan Daerah Rawan Kebakaran Hutan 54
Annotasi 56
Printing 59
APLIKASI KHUSUS 62
ER MAPPER UNTUK PENGHITUNGAN SUHU PERMUKAAN BUMI 62
Persiapan Data 62
Menampilkan Citra Yang Diteliti 62
Penghitungan Data 63
Menghitung Radiansi Spectral 63
Menghitung Thermal Radian 64
Menghitung Thermal Kinetik 64
Menghitung SuhuCelcius 65
Aplikasi Er Mapper 67
REFERENSI 69

Catatan mengenai buku ini dapat dilihat di FB melalui tautan sbb:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=151639968417

AutocadMap® Digital Mapping Guide [Now Available for Free Download! | 58Pages - 700KB] :)



INTRODUKSI UNTUK BEBERAPA ASPEK DALAM PENGOPERASIAN BERSAMA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Peningkatan dari aplikasi geospasial membutuhkan informasi yang tersebar secara independen dalam suatu Sistem Informasi Geografis. Satu dari beberapa object utama Infrastruktur Informasi geografis/IIG (Geographic Information Infrastructur/GII) adalah untuk menyajikan informasi politik, institusi, ekonomi, dan wahana keteknikan dalam suatu informasi berbagi.

Informasi yang berbagi ini dapat meningkatkan pembuatan keputusan dan menurunkan biaya pengumpulan data secara dramatik. Pada umumnya perolehan informasi dari basis data yang terdistribusikan terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama, pengguna mencari sumber-sumber informasi yang relevan dalam sumber penyaji informasi dalam jaringan.

Berkaitan dengan tahap pertama ini, model pencarian sumber informasi tersebut dinamai Model Penjelajah Sumber/MPS (Resources Discovery Model/RDM). Ini menyajikan model referensi untuk menyusun metadata dari sumber informasi dalam suatu keterkaitan sumber informasi.
Tahap kedua, sifat interoperabilitas memungkinkan komunikasi antara system informasi yang heterogen dan tersebar. Interoperabilitas adalah kemampuan dari dua atau lebih system untuk yaling menukar informasi geospasial dan membuat informasi saling dapat digunakan bahkan apabila terjadi perubahan padanya.

Beberapa penelitian mengidentifikasikan adanya dua perspektif dari interoperapbilitas ini, yaitu: perspectif dari pemodelan data dan perspektif dari arsitektur system. Berkaitan dengan pemodelan data yang telah dikenalkan pada modul SIG dengan Arc Info terdapat tiga macam heterogenitas, yaitu: syktaksis, skematik dan semantik. Heterogenitas semantik berkaitan dengan pembedaan definisi pada tataran kelas, definisi pada intensitas kelas dan deksripsi geometriknya. Set dari ketiga aspek ini lah yang disebut dengan Konteks Informasi. Heterogenitas semantik merupakan faktor utama untuk hoterogenitas skematik dan sintaksis.

Heterogenitas skematik berusaha untuk membedakan skema basis data dalam kelas hierarki dan struktru data atributnya, sedangkan heterogenitas sintaksis terjadi berkaitan dengan perbedaan dalam konstruksi yang digunakan pada hubungan antar model dalam kelas dan data atribut tersebut, geometri object dan hubungan topologinya.

Untuk menyajikan interoperabilitas antara aplikasi SIG, adalah penting untuk menyusun heterogenitas semantik, skematik dan sintaksis yang telah disajikan secara singkat dimuka.

Model informasi berbagi disebut juga Semantic Formal Data Structure (SFDS). Struktur data ini berisi tiga layer, pada setiap layer digunakan untuk menangani setiap spesifik tipe heterogentas. Model tersebut menyajikan suatu metode untuk pembebanan semantik, seperti: konteks informasi kedalam skema basis data. Layer pertama dari SFDS adalah layer sintaksis, dimana struktur data formal (Formal Data Structure) di adoposi. Implementasi dari SFDS dan RDM dikaitkan dengan perspektif Arsitektur System untuk interoperapibitas tersebut.

Pendekatan tiga layer tersebut (tiga layer ini tidak bermakna fisik) yang diadopsi SFDS telah meningkatkan kinerja dari tiap tipe-tipe heterogenitas. Impementasinya dikenal sebagai skematic translator telah memperlihatkan bahwa SFDS ini sebaiknya ditujukan untuk Aplikasi Utama Tunggal, untuk menyederhanakan implementasi dan penggunaan praktis. Dalam hal ini, basis data dapat memiliki beberapa translator semantik yang dipasang pada tiap piranti keras/komputer sebagai pheriperal bantu analysisnya. Contohnya: satu basis data dapat memiliki translator semantik untuk saling tukar-menukar informasi: Jaringan jalan, tanah, air, layanan masyarakat dan sebagainya. Beberapa teori dan konsep-konsep inilah yang selanjutnya akan dijabarkan secara praktis dalam Pelatihan ini dengan pembatasan tema yang gayut dengan tiap Paket yang ditawarkan.

ASPEK KARTOGRAFI DALAM SIG
Tradisional tetapi masih valid digukan adanya konsep bahwa pekerjaan utama seorang kartographer adalah untuk menghasilkan produk kartografi yang baik. Fungsi utama peta hingga saat ini masih merupakan alat untuk mentransfer informasi data spasial, dalam rangka menginformasikan kepada kita tentang pola spasial.

Hingga akhir dekade ini, tidak hanya bidang kartografi saja yang ikut serta dalam bidang pemetaan. Luasnya penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG) contohnya telah meningkatkan secara signifikan baik jumlah yang dihasilkan tetapi juga fungsi dan ikut sertanya berbagai institusi bahkan pekerja perkantoran yang menggunakannya walaupun tidak menguasai kemampuan dibidang pemetaanya. Sungguhpun demikian SIG selain dirancang sebagai terobosan intelektual tetapi juga harus dapat dimanfaatkan secara praktis oleh institusi, badan-badan usaha, perkantoran dan usaha lain yang memerlukan informasi spasial dalam arti luas dan sempit, sehingga nilai lebih dari suatu aplikasi SIG adalah pada kemampuan, fleksibilitas dan kemudaan dalam penggunaan secara praktis bukan pada Arsitektur Systemnya. Dengan mengambil premis bahwa aplikasi yang baik pasti memiliki arsitektur system yang baik pula tetapi arsitektur sistem yang baik tidak selalu menghasilkan suatu aplikasi yang baik.

Banyaknya pengguna SIG yang tidak lagi menjadi concern seorang Cartograph atau Spatial System Developer lainnya memunculkan pertanyaan awam yang essensial “Apa pekerjaan seorang cartographer dan pakar geoinformatika selanjutnya?!” Pertanyaan ini tidak dijawab pada edisi modul kali ini namun akan dijawab dan dibahas pada modul pelatihan tingkat lanjut untuk mengantar pemahaman yang lebih mendalam. Selanjutnya pada bagian pendahuluan ini akan diterangkan secara singkat aspek Teoritikal yang melandasi pada penyusunan setiap bagian piranti lunak ini perlukan untuk memahami Visi dan Misi dari setiap piranti lunak untuk mempercepat akselerasi pemahaman dan penguasaan mesin.

#PIRANTI LUNAK#
Alat
Alat yang dikembangkan hendaknya memudahkan pengguna untuk melihat data spasial dan apapun yang tergeoreferensikan ke dalam berbagai kombinasi, pada skala peta berapapun (fungsi pembesaran?pengecilan), dengan tujuan idenfikasi pola spasial secara visual (yang mungkin juga tersembunya). Pola spasial dapat didefinisikan sebagai variasi dalam lokasi, kelengkapan, atau waktu ataupun kombinasi dari ketiga komponen berkaitan dengan (‘dengan’ bukan ‘pada’) daerah penelitian (dalam bahasa piranti lunak [seperti: ENVI, R2V, ER Mapper, Map Info, Arc Info, Visual CAD dan AutoCAD Map sendiri] sering disebutkan dengan “ Region Of Interest (ROI)).
Satu dari konsep pertama dari eksplorasi visual data spasial dikenalkan oleh (Monmonier. M;1990), yaitu dengan menyajikan konteks spasial, waktu, dan data atribut dalam satu layar atau tampilan dan dalam waktu yang bersamaan, untuk tingkat operator kemampuan ini hanya baru dapat disajikan oleh piranti lunak: Microsoft Map Point 2000 British - United States Edition, dan Bussines MapESRI. AutoCAD Map baru dapat dilakukan untuk tingkat programer dengan mengakses kemampuan Visual Basic Aplication(VBA)nya, juga dengan piranti lunak yang lain seperti: Geo MediaIntergraph dengan J++, ENVI dan ER Mapper dengan C++, bahkan aplikasi dari Microsoft Office sekalipun dapat digunakan untuk aplikasi pemetaan yang sangat baik. Seperti yang telah anda ketahui pada pelatihan sebelumnya dengan menggunakan Arc View dengan memilih/menekan sel data atributnya maka konteks spasial atau bagian peta yang terkait juga ikut terpilih atau tampak terang, kemampuan ini juga ada pada AutoCAD Map, namun harus dipahami pula bahwa visi dan misi setiap piranti lunak berbeda mengakibatkan prosedur untuk melakukan hal tersebut pada AutoCAD Map juga berbeda secara signifikan bukan saja teknisnya tapi konsep pengaksesannya.

Salam Hangat,
Jogakarta, 4 April 1999

Rizki Noor Hidayat Wijaya
www.riskydigital.com

Buku dapat diunduh melalui tautan sbb:
http://www.4shared.com/file/140432892/33c139/AutoCADMap_All_Version.html


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 4
I.1. INTRODUKSI UNTUK BEBERAPA ASPEK DALAM PENGOPERASIAN BERSAMA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 4
I.2. ASPEK KARTOGRAFI DALAM SIG 6
I.3. PIRANTI LUNAK 7
I.3.a. Alat 7
I.3.b. Tampilan Dasar 7
I.3.c. Navigasi dan Orientasi 8
I.3.d. Querying 8
I.3.e. Multiskala 9
I.3.f. Penyajian Kontrol Matematis 9
I.3.g. Tampilan Dinamis Data-data Yang Terkait dengan Informasi Peta 9
I.3.h. Animasi 10
I.3.h. Animasi 10
I.3.i. Pengaksesan Data Spasial 10
BAB II PENGUASAAN MENU AUTOCAD MAP 11
II. TAMPILAN STANDART PADA AUTOCAD MAP 11
II.1. Menu Utama 11
II.1.a. File 12
II.1.b. Edit 13
II.1.c. View 14
II.1.d. Insert 16
II.1.e. Format 17
II.1.f. Tools 20
II.1.g. Draw 23
II.1.h. Dimension 25
II.1.i. Modify 26
II.1.J Map 27
II.1.J.1. Drawing 28
II.1.J.1.a. Define/Modify Drawing Set... 28
II.1.J.1.b. Zoom Drawing Extents... 28
II.1.J.1.c. Quick View Drawings... 28
II.1.J.1.d. Show Key View... 28
II.1.J.1.e. Drawing Statistics... 28
II.1.J.1.f. Drawing Maintenance... 28
II.J.1.2. Query 28
II.1.J.2.a. Define Query... 28
II.1.J.2.b. Run Query... 28
II.1.J.2.c. Query Library... 28
II.1.J.2.d. Run External Query... 29
II.1.J.2.e. Define Topology Query... 29
II.1.J.2.f. Run Topology Query... 29
II.1.J.2.g. Topology Query Library... 29
II.1.J.2.h Run External Topology Query... 29
II.1.J.2.i Object Thematic Map... 30
II.1.J.2.j Topology Thematic Map... 30
II.1.J.3 Save Back 30
II.1.J.3.a. Add Objects to Save Set 30
II.1.J.3.b. Show Objects in Save Set 30
II.1.J.3.c. Show Who Has It? 30
II.1.J.3.d. Save to Source Drawings... 30
II.1.J.3.d. Remove Objects from Save Set 31
II.1.J.4. Object Data 31
II.1.J.4.a. Define Object Data… 31
II.1.J.4.b. Attach/Detach Object Data... 31
II.1.J.4.c. Edit Object Data... 31
II.1.J.4.d. Define Document View... 31
II.1.J.4.e. View Associated Document... 31
II.1.J.5. Data Base 31
II.1.J.5.a. Data Source 31
II.1.J.5.a.1 Configure... 31
II.1.J.5.a.2 Attach… 32
II.1.J.5.a.3 Detach... 32
II.1.J.5.a.4 Connect... 32
II.1.J.5.a.5 DisConnect... 32
II.1.J.5.b. Define Link Template... 32
II.1.J.5.c. Delete Link Template... 32
II.1.J.5.d. Link Manager… 32
II.1.J.5.e. Generate Links... 32
II.1.J.5.f. Delete Link 32
II.1.J.5.g. View Data 32
II.1.J.6. Data Entry 33
II.1.J.6.a. Digitize Setup 33
II.1.J.6.b. Digitize 33
II.1.J.7. Images 33
II.1.J.7.a. Insert... 33
II.1.J.7.b. Toggle Frames... 33
II.1.J.7.c. Manage... 33
II.1.J.7.d. Information... 33
II.1.J.7.e. Options... 34
II.1.J.8. Topologi 34
II.1.J.8.a. Create... 34
II.1.J.8.b. Edit... 34
II.1.J.8.c. Administration... 34
II.1.J.8.d. Overlay... 34
II.1.J.8.e. Buffer... 34
II.1.J.8.f. Dissolve... 35
II.1.J.8.g. Path Trace... 35
II.1.J.8.h. Flood Trace... 35
II.1.J.8.i. Create Closed Polylines... 35
II.1.J.9. Plot Map Set… 35
II.1.J.10. Tools 35
II.1.J.10.a. Drawing Cleanup... 35
II.1.J.10.b. Transform 35
II.1.J.10.c. Rubber sheet 35
II.1.J.10.d. Boundary Break... 35
II.1.J.10.e. Boundary Trim... 36
II.1.J.10.f. Define Text Location 36
II.1.J.10.g. Convert Object Data to Database Links 36
II.1.J.10.h. Import... 36
II.1.J.10.i. Export... 36
II.1.J.10.j. Import from Autodesk MapGuide... 36
II.1.J.10.k. Export to Autodesk MapGuide... 36
II.1.J.10.l. Define Global Coordinate System... 36
II.1.J.10.n. Assign Global Coordinate System... 37
II.1.J.11. Utilities 37
II.1.J.11.a. User Administration... 37
II.1.J.11.b. User Login... 37
II.1.J.11.c. Project Workspace... 37
II.1.J.11.d. Toolbars... 37
II.1.J.12. Options 37
BAB III. DIGITALISASI 38
III.1. PENGERTIAN 38
III.2. PEMETAAN 39
III.2.a. Tujuan 39
III.2.b. Bahan dan Alat 39
III.2.b.1. Bahan 39
III.2.c. INPUT DATA 40
III.2.c.1. Menyiapkan Directori Pemetaan 40
III.2.c.2. Memulai Digitasi 41
BAB III TABLE EDITING 46
III.A. MEMPERBARUI TABEL 46
BAB IV TOPOLOGY 49
IV. OVERLAY 49
Intersect 49
Union 50
Identity 50
Erase 51
Clip 51
Paste 51
BAB V LAYOUT 54
V. LAYOUT PETA 54

Catatan mengenai buku ini dapat dilihat di FB melalui tautan sbb:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=152750078417&ref=mf

MapBasic® GIS Programming Guide [Now Available for Free Download! | 64Pages - 350KB] :)




MapInfo sebagai salah satu Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang banyak digunakan diberbagai bidang dan sektor kegiatan pembangunan dan riset telah menududukkan dirinya menjadi piranti lunak yang populer.

Pada perkembangannya dewasa ini kebutuhan pengguna tidak hanya pada penggunaan piranti lunak tersebut, karena kebutuhan yang lebih spesifik tentu penyusunan kembali sebuah piranti tersebut dituntut guna meningkatkan efisiensi serta komunikasi bagi pengguna lainnya.

Penyusunan aplikasi tersebut diberikan ruang pada Piranti Lunak MapInfo dengan menggunakan Bahasa Pemrograman dasar yang dikenal dengan ‘MapBasic’, pada perkembangannya penggunaan ‘MapBasic’ tidak hanya digunakan secara mandiri namun lebih sering terintegrasi dengan Bahasa Pemrograman lainnya yang didukungnya, yaitu: Visual Basic, Delphi, PowerBuilder, dan C/C++. MapBasic juga mendukung pemrograman API serta Active-X dengan Map-X. Fasilitas ini bertujuan guna meningkatkan kemudahan dan variasi yang lebih luas bagi pengembangan MapInfo itu sendiri dibanding hanya menggunakan MapBasic semata dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Modul ini pada bagian awal diberikan pengetahuan dasar tentang MapBasic, kisi – kisi yang disajikan merupakan kisi utama yang selalu dilakukan bagi setiap pemrograman, disusun secara ringkas – sederhan agar lebih mudah dipahami baik untuk pemula ataupun untuk memberikan panduan bagi penyusunan pemrograman yang lebih kompleks.

Materi – materi latihan dan program yang lebih detil disajikan dalam Format Digital pada CD-ROM yang menyertai modul ini.

Jogjakarta, 14 Maret 2001
Salam Hangat,

Rizki Noor Hidayat Wijaya
www.riskydigital.com


Buku dapat diunduh melalui tautan sbb:
http://www.4shared.com/file/140480755/e467a531/MapBasic.html

Catatan Mengenai Buku ini melalui FB:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=152910418417&id=1364903759&ref=mf

Like us